Yayasan Koes Moeldoko Serahkan Bantuan Modal Koperasi SD Negeri Salaawi Cianjur, Program Nippon Donation Foundation Bersama Sakuranesia

MonitorIndo.com-Yayasan Sakuranesia Society sebagai pelaksana Program Nippon Foundation menghadap Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko untuk menyampaikan keinginan berpartisipasi memberikan donasi bagi pendidikan Indonesia.

Moeldoko kemudian menggandeng Sakuranesia untuk bekerja bersama dengan Yayasan Koes Moeldoko, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/3).

Yayasan Koes Moeldoko merupakan yayasan yang dibentuk untuk mengenang almarhum Koesni Moeldoko, istrinya yang baru meninggal tiga pekan lalu. “Yayasan ini saya dedikasikan untuk almarhumah istri saya tercinta, yang kebetulan punya kepedulian yang sama dengan Sakuranesia,” kata Moeldoko.

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Dr. Moeldoko mengajak delapan orang tamu dari Jepang, untuk serahkan bantuan modal koperasi ke SD Negeri Selaawi di Cianjur, Jawa Barat. Rabu (29/3), Pagi hari.

SD Negeri Salaawi dipilih karena menurut catatan, lulusan dari sekolah ini hanya 20 % yang melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama. Sisanya memilih putus sekolah. Sekolah ini berada di kawasan Cipanas dan hanya berjarak 5 kilometer dari Istana Cipanas, atau sekitar 50 kilometer dari Ibukota Jakarta.

“Ini ironis. Sekolah yang cukup dekat dengan pusat pemerintahan, namun partisipasi pendidikannya sangat rendah,” kata Tofik Rustam, pembina di Yayasan Sakuranesia Society. SDN Salaawi merupakan satu potret dari puluhan SD lain di sekitar kawasan Puncak Jawa Barat yang mungkin kondisinya sama.

Program di SDN Salaawi ini merupakan bagian dari program Maaaru bersama Nippon Donation Foundation dimana pelaksananya di Indonesia ditangani Sakuranesia. Program kali ini mereka wujudkan dalam bentuk kerjasama dengan komite sekolah yang terdiri dari para orangtua siswa.
Dalam waktu dekat, mereka akan membentuk koperasi yang menjual bahan kebutuhan pokok dengan harga murah. Koperasi ini hanya akan melayani anggota yaitu para guru dan orang tua siswa yang anaknya tetap melanjutkan sekolah.

Jika siswa tidak melanjutkan sekolah, maka mereka tidak bisa menjadi anggota koperasi. “Ini bentuk upaya kami dengan memberdayakan orangtua agar mereka tetap menyekolahkan anak-anaknya,” kata Tofik.

Untuk tahap pertama, Sakuranesia menyerahkan bantuan sebesar 150 juta sebagai modal koperasi. Pada kesempatan yang sama, Moeldoko juga memberikan donasi secara pribadi sebesar Rp 50 juta rupiah.

(Red)